APA SIH TIPS MILIH STABILIZER YANG PAS?
Bagi kalian semua yang memiliki peralatan elektronik seperti televise, kulkas, komputer dan masih banak lagi, tentunya menginginkan barang elektronik yang di miliki awet tanpa harus adanya rusak atau trouble southing. kebanyakan barang elektronik tersebut rusak di akibatkan oleh tegangan arus listrik yang tidak stabil. Nah untuk mengatasi masalah ini anda bisa menggunakan stabilizer untuk menetralkan tegangan arus listrik di rumah anda. Sebelum anda membeli prangkat output ini pastikan anda sudah bisa memilih stabilizer yang cocok untuk kebutuhan anda, jika anda tidak bisa memilih stabilizer yang cocok untuk kebutuhan anda? Simak langkah langkah menentukan stabilizer yang sesuai dengan kebutuhan di bawah ini. dan berikut cara memilih stabilizer yang tepat dan sesuai kebutuhan. Antara lain:
Cara Memilih Stabilizer Yang Tepat Dan Sesuai Dengan Kebutuhan
-
Mengetahui Jenis Sambungan listrik
Jenis sambungan listrik atau sering juga di sebut Phase terdiri atas 2 jenis yaitu Single Phase atau 1 pahase yan memiliki tegangan 220 volt dan Three Phae atau 3 Phase yang memiliki tegangan 380 volt. Mengetahui jenis sambungan daya listrik yang terpasang sangatlah penting sebelum membeli stabilizer, pasalnya setiap rumah memiliki tegangan arus listrik yang berbeda, nah dengan anda mengetahui jenis tegangan listrik, anda bisa memilih stabilizer yang cocok dengan listrik yang terpasang di rumah anda.
-
Mengetahui Daya Listrik Yang Terpasang
Setelah mengatahui instalasi listrik yang terpasang di tempat kita,langkah berikutnya adalah seberapa besar drop dan dan naik turunnya tegangan listrik di rumah kita. langkah satu ini penting di karenakan sebelum memasang stabilizer kita harus mengatahui rentan input voltage dari stabilizer tersebut, jika sampai kita memasang stabilizer yang rentan inputnya kelebihan atau kurang akan berakibat rusaknya system stabilizer dan juga rusak fatal pada stabilizer tersebut. Jadi di sarankan sebelum memasang stabilizer anda mengetest tegangan listrik anda menggunakan AVO Meter atau Multi Tester, setelah anda mengetas lihat hasilnya. Jika hasilnya menunjukan 180 V, anda bisa menggunakan stabilizer dengan Rentan Input Voltage 140 V -240 V. jika tegangan anda di bawah 140 volt, anda bisa menggunakan stabilizer yang memiliki Rentan Input !30 Voltage sampai 240 Voltage.
-
Perhitungan Besar Stabilizer
Nah yang terakhir ini kita harus mengira ngira sebelum memasang stabilizer karena kita harus memeprhitungkan power maksimal stabilizer, faktor keamanaan dan daya listrik. Berikut contoh perhitunganya:
Power maksimum stabilizer 50%
Daya listrik 21 (20A x 220V=4.400VA) 4,4 KVA
Faktor keamanaan 20%
Dan cara perhitunganya daya listrik di bagi dengan power maksimum lalu di tambah dengan faktor kemanaan “( 4.400 : 0,5 ) + 20% = 4.400VA) 4,4 KVA
Dari perhitungan di atas mengahsilkan 4,4 KVA dan di bulatkan ke atas berarti kita membutuhkan stabilizer listrik dengan kebutuhan 7500 VA (7,5 KVA).
Di lihat dari contoh di atas saja kita sudah bisa melihat betapa jauhnya perbedaan dari kapasitas stabilizer listrik dengan daya listrik yang di pakai yaitu 10 KVA X 50% = 5 KVA. Sedangkan contoh lain dengan daya listrik dan kapasitas stabilizer yang sama yaitu power maksimum 80% adalah 10 KVA x 80% = 8 KVA. Nah berikutr yang membuat harga dari stabilizer berbeda padahal kapasitas yang di pakai sama.
Banyak sekali kasus stabilizer atau AVR terbakar, rusak, konsleting dan masih banyak lagi. Tentunya sekarang anda semua sudah tau sendiri apa penyebab dari kasus di atas. Jadi sekarang anda lebih jeli lagi saat mau membeli stabilizer pasalnya bukan hanya spesifikasi dan merknya saja yang harus di perhatikan namun harus menghitung dengan kebutuhan dan daya listrik di rumah kita. Untuk pembelian stabilizer bergaransi bisa hubungi marketing MIXITECH